Minggu, 13 Desember 2015

Sejarah Matematika



SEJARAH MATEMATIKA 

Awal pengembangan matematika mengalami kemilau hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskow (matematika Mesir sekitar 1890 SM). Matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya
melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Banyak naskah berbahasa Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, yang mengarah pada peradaban helenistik.
Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika seringkali diikuti oleh abad-abad pertengahan. Bermula pada abad Renaisans Italia pada abad ke-16, pengembangan matematika baru, berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.

1.1.         Periode Matematika

aa .      Matematika Prasejarah

Asal mula pemikiran matematika terletak di dalam konsep bilangan, besaran, dan bangun. Bahwa konsep bilangan berkembang tahap demi tahap, dimulai mengenai perbedaan “satu”, “dua”, dan “banyak”, tak dapat menjelaskan angka yang lebih dari dua.
Dapat terlihat pada benda matematika tertua adalah tulang Lebombo, mungkin berasal dari tahun 35000 SM. Tulang ini berisi 28 sampai 30 torehan. Mungkin ini bukti bahwa kaum perempuan biasa menghitung untuk mengingat siklus haid mereka. Dan tulang Ishango, ditemukan di dekat batang air Sungai Nil (timur laut Kongo), ditafsirkan umum  bahwa menunjukkan barisan bilangan prima atau kalender lunar enam bulan. Juga artefak prasejarah ditemukan di Afrika dan Perancis, dari tahun 35.000 SM dan berumur 20.000 tahun, menunjukkan upaya dini untuk menghitung waktu.


b.         Mesopotamia

Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik (Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani). Pada zaman peradaban helenistik di bawah Kekhalifahan Islam, Mesopotamia, terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam.
      Pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400 lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Bukti terdini matematika tertulis adalah
·         Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan lampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat decimal.
·         Karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno di Mesopotamia. Mereka mengembangkan system rumit metrologi sejak tahun 3000 SM
·          Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan ditulis dalam tulisan paku, isinya berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Jejak terdiri sistem bilangan Babilonia juga merujuk pada periode ini.
·         Dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan kuadrat.
·         Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal (basis-60). Di sinilah penggunaan bilangan 60 detik =  1 menit, 60 menit = 1 jam, dan (60 x 6)' untuk satu putaran lingkaran, dan juga  pecahan derajat.

c.     Mesir
Matematika Mesir merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Mesir. Sejak peradaban helenistik, matematika Mesir melebur dengan matematika Yunani dan Babilonia yang membangkitkan Matematika helenistik. Pada masa ini pun juga sama seperti pengkajian matematika di Mesopotamia, ketika bahasa Arab menjadi bahasa tertulis bagi kaum terpelajar Mesir.
Tulisan matematika Mesir yang paling panjang adalah Lembaran Rhind (kadang-kadang disebut juga "Lembaran Ahmes" berdasarkan penulisnya), diperkirakan berasal dari tahun 1650 SM. Lembaran itu adalah manual instruksi bagi pelajar aritmetika dan geometri. Dalam lembaran itu memberikan rumus-rumus luas dan cara-cara perkalian, pembagian, dan pengerjaan pecahan, lembaran itu juga termasuk bilangan komposit dan prima dan harmonik; dan pemahaman sederhana Saringan Eratosthenes dan teori bilangan sempurna (yaitu, bilangan 6). Dan cara menyelesaikan persamaan linear orde satu  juga barisan aritmetika dan geometri.

d.      Matematika Yunani
Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani antara tahun 600 SM sampai 300 M.  Matematikawan Yunani pada periode setelah Iskandar Agung kadang-kadang disebut Matematika Helenistik.

       Matematika Yunani diyakini dimulakan oleh Thales dari Miletus (kira-kira 624 sampai 546 SM) .teorema thales yang menyatakan bahwa sudut-sentuh-busur yang dilukiskan di dalam setengah-lingkaran adalah sudut siku-siku. Thales dianggap telah menggunakan
geometri untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan tinggi piramida menurut panjang bayangannya, dan jarak perahu dari pantai. Dia dihargai sebagai orang pertama yang menggunakan penalaran deduktif untuk diterapkan pada geometri, hasilnya, dia dianggap sebagai matematikawan sejati pertama dan pribadi pertama yang menghasilkan temuan matematika. Dan beberapa tokoh lainnya, sebagai berikut.

        Pythagoras dari Samos (kira-kira 582 sampai 507 SM). Pythagoras mendirikan sebuah madzhab yang disebut
mazhab phytagoras , yang menangani pengetahuan dan sifat-sifat wajar dan oleh karenanya semua temuan para pengikut mazhab Pythagoras menjadi milik mazhab ini. Pythagoras dihargai dengan pengakuan dasar matematika pada harmonik musik , Mazhab Pythagoras memandang numerologi dan geometri sebagai hal yang paling mendasar untuk memahami sifat-sifat semesta dan oleh karenanya menjadi kiblat bagi gagasan-gagasan filsafat dan keagamaan mereka. Mazhab Pythagoras dihargai dengan beberapa pengembangan matematika tingkat lanjut, seperti penemuan bilangan rasional

        Aristoteles (kira-kira 384 SM sampai 322 SM) mulai menulis hukum logika. Euklides (kira-kira 300 SM) adalah contoh terdini dari format yang masih digunakan oleh matematika saat ini, yaitu definisi, aksioma, teorema, dan bukti. Dia juga mengkaji kerucut. Bukunya, Elemen, dikenal segenap masyarakat terdidik di Barat hingga pertengahan abad ke-20. Elemen menyertakan bukti bahwa akar kuadrat dari dua adalah irasional dan terdapat tak-hingga banyaknya bilangan prima. Saringan Eratosthenes (kira-kira 230 SM) digunakan untuk menemukan bilangan prima.

        Archimedes (kira-kira 287 SM sampai 212 SM) dari Syracuse. Dia mengkaji spiral yang mengharumkan namanya, rumus-rumus volume benda putar, dan sistem rintisan untuk menyatakan bilangan yang sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar